Dungeon Dragons: Dark Alliance, Potensi yang Terpendam, Namun Penuh Masalah - Dungeon & Dragons: Dark Alliance seharusnya menjadi reboot dari Baldur's Gate: Dark Alliance yang menjanjikan, dengan pertempuran hack-n-slash yang lebih dinamis dan animasi yang mencolok. Pemain dapat mengendalikan karakter-karakter ikonik dari Forgotten Realms, seperti Drizzt, Catti-brie, Wulfgar, dan Bruenor. Namun, meskipun kedengarannya menarik, permainan ini sangat gagal dalam berbagai aspek. Permainan ini terasa sangat belum siap dan penuh bug. Sejak awal, pemain bisa melihat kualitas rendah dari model karakter yang tampak seperti dibuat dari Play-Doh, dan banyak masalah teknis lain seperti karakter yang melayang di atas tanah dan gerakan yang terasa aneh. Salah satu masalah besar adalah bahwa karakter sering terjebak di tempat tertentu, yang hanya bisa diatasi dengan bantuan teman. Masalah-masalah seperti ini tidak hanya mengganggu, tetapi menggambarkan seberapa cacatnya fondasi permainan ini.
Aspek pertarungan juga sangat mengecewakan. Meskipun setiap karakter memiliki berbagai macam serangan dan kemampuan, tak satu pun musuh memberikan tantangan yang mendorong pemain untuk menggunakan taktik yang berbeda. Hanya dengan menyerang dengan serangan kuat secepat mungkin adalah cara paling efektif untuk mengalahkan musuh. Kontrolnya pun kacau, terutama pada karakter seperti Catti-brie, yang memiliki kontrol serangan jarak jauh dan dekat yang saling bertabrakan. Ini membuat pertempuran terasa kaku dan tak menyenangkan, terlebih lagi jika dimainkan dalam mode multiplayer yang penuh dengan lag dan ketidaksesuaian animasi.
Sistem kesulitan juga menjadi masalah besar. Dalam single game, kesulitan meningkat dengan cepat, namun pada tingkat tertinggi, tantangannya menjadi hampir mustahil untuk diselesaikan tanpa bermain secara online. Namun, karena masalah netcode, bermain online terasa sangat tidak memuaskan. Bahkan dengan ping rendah, terdapat jeda panjang antara aksi dan respons serangan, yang membuat permainan terasa tidak responsif dan sangat frustrasi.
Desain level juga membingungkan, dengan tujuh zona yang tampaknya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya, selain boss yang lebih sulit di akhir zona. Setiap zona memiliki misi atau dungeon dengan sedikit perbedaan, dan boss di akhir act sering kali hanya berupa musuh dengan kekuatan yang lebih besar tanpa adanya mekanik pertarungan yang menarik. Selain itu, meskipun karakter-karakter terkenal dari Forgotten Realms hadir, mereka terasa sangat kurang dimanfaatkan dan tidak berperan penting dalam cerita. Karakter-karakter ini hanya muncul dalam beberapa dialog singkat dan tidak memberikan dampak besar pada perjalanan pemain, menjadikannya terasa seperti karakter stok atau kustom, bukannya pahlawan legendaris.
Satu-satunya aspek yang sedikit menghibur adalah sistem gear dan set bonus, meskipun saat ini tidak ada insentif yang cukup kuat untuk menggali lebih dalam. Setiap dungeon memiliki preferensi gear tertentu, dan pemain dapat menggiling dungeon untuk mendapatkan perlengkapan tertentu. Namun, saat ini, tidak ada alasan yang cukup untuk terus berburu gear tersebut kecuali untuk koleksi, meskipun hal ini bisa menjadi lebih menarik jika lebih banyak dungeon dan tantangan yang ditambahkan di masa depan.
Secara keseluruhan, Dark Alliance adalah permainan yang penuh potensi, namun saat ini sangat jauh dari menjadi pengalaman yang memuaskan. Meskipun ada harapan untuk perbaikan di masa depan, permainan ini tampaknya hanya cocok untuk mereka yang bersedia menunggu dan berharap akan pembaruan yang lebih baik. Jika permainan ini diperbaiki, terutama dalam hal netcode, kontrol, dan mekanik permainan, mungkin ada kesempatan untuk menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan. Namun, untuk saat ini, Dark Alliance lebih terasa seperti permainan yang belum siap untuk dinikmati.